"Apa kau puas!? Apa kau puas mengacaukan segalanya?" Laura menggigit bibirnya yang gemetar, berdiri di bawah sorotan lampu halaman rumah yang redup. Air mata gadis itu berlinang. Semua karena Adam. Karena pria itu bersikap keras kepala. Sekarang Laura telah mengecewakan Christian. Ia telah membuat orang yang berarti baginya terluka. Setelah ini, Laura juga akan menyakiti Mia. Kakaknya sendiri. Orang yang begitu baik hati. Semua karena kebodohannya, semua karena keras kepala Adam. Ia menghancurkan hati Christian dan Mia. Akan seperti apa pernikahannya dengan Adam nanti? Karma. Karma selalu berjalan, dan dia tidak pernah salah alamat. "Kau ... kenapa kau harus ada di sana!" "Karena aku diundang." Angin malam menyapu sisi rambut Laura yang terurai, amarah membanjiri seluruh