Satu minggu, satu minggu berlalu. Satu minggu penuh penderitaan, satu minggu yang terasa seperti sekarat. Di kamar lantai atas, Laura hanya terbaring. Tidak keluar, tidak bernafsu makan, tidak tidur nyenyak. Ia hanya diam, menatap langit-langit kamar seakan-akan di sanalah bayangan ibunya menggantung. Seakan-akan di sanalah ia melihat sosok ibunya terlihat. Kosong. Laura seperti boneka hidup tanpa jiwa. Malam ini, seperti biasa. Adam masuk dengan nampan makanan, segelas s u s u hangat dan potongan buah yang akan ia berikan untuk istrinya itu. Namun, tidak peduli seberapa keras Adam mencoba membujuk Laura, atau mencoba mengajak gadis itu berbicara. Laura tetap diam. "Laura? Kau harus makan, hm?" "Aku tidak lapar, Adam." Adam menunduk, mencium lembut bibirnya. Laura tidak