Cinco

1085 Kata
Follow akun penulis Oldhaayunie(Martina) dan Tap Love ya?❤ Happy Reading? Mariana dan Sean bagaikan surga dan neraka,sifat keduanya sangat bertolak belakang . Oh Betapa beruntung diri-nya menemukan seorang Malaikat cantik untuk membantunya kabur dari seorang iblis . Dua hari lalu, dengan badan menggigil dan bergetar akhirnya ia berhasil keluar dari negara kelahirannya ,setelah mengelebaui bodyguard dan kekuasaan Sean Rios. “ Apa pekerjaanya ?, kenapa sangat sulit sekali untuk kabur dari negara ini .” celetuk Mikha. “Sudah berapa lama kau tinggal dinegara ini ?” wanita itu bertanya balik dengan raut wajah datar. “ Aku lahir di negara ini,tapi aku sama sekali tidak mengenal-nya .” jawab Mikha, takut-takut . Seketika gelak tawa Mariana terdengar, “Kau sangat kudet,hahaha.” “ Kau orang yang keseribu yang mengatakan aku kudet. Apakah ia sangat penting dinegara ini ?” tanya Mikha. “Mungkin .” jawab Mariana dengan santai ,dan ia-pun terdiam , setiap kali menatap mata tajam wanita didepannya mengingatkan-nya pada iblis itu. "Apa kau merindukkannya?.” Tanya Mariana dengan senyum miringnya. Ekspresi raut wajah mikha berubah menjadi merah,”Aku baru sekali menanyakan tentang pekerjaannya yang membuat aku susah untuk keluar dari negara ku sendiri,bukan merindukannya.” Jelas Mikha dengan sangat panjang . Mariana memang suka menggoda dirinya, lihatlah wanita itu selalu tertawa terbahak-bahak. “Kakak ipar ku sangatlah lucu ,dimana Sean menemukan gadis langkah seperti mu .Sepertinya kalian memang ditakdirkan bersama.” "Kami tidak ditakdirkan bersama,ia hanya iblis perusak masa depan ku .” jawab Mikha dengan sedikit berteriak dan air matanya kembali menetes. “aku tak sudi dipanggil kakak ipar yang selalu berhubungan Iblis itu,hua-“ tangisnya pun pecah ,sedangkan Mariana hanya bisa tersenyum kecil. "Hahahah,kita belum tahu kedepannya bukan ?.” timpal Mariana menatap Mikha yang terus menangis. “ Aku sangat kesal .” oceh Mikha “Menggoda mu adalah hobby baru ku.”Ucap Mariana lagi ,namun setelah menggoda Mikha dengan puas ,ia kembali membujuk Mikha untuk tenang, setidaknya ia memiliki hati daripada sepupu b***t-nya itu. “ usia mu sangatlah muda, untuk itu aku menolong mu . Beruntungnya dirimu bisa lepas dari kendali Sean,karena semua wanita yang ia sandera akan mati ditangannya. “ suasana hening sejenak .Mariana tersenyum kecil ketika melihat ketakutan dalam mimik wajah Mikha ,dengan cepat gadis itu menggenggm tangan Mariana dengan sangat erat. “Aku tak ingin ia menemukan ku lagi, aku tak ingin mati muda.” Ucap Mikha dengan menahan air mata . Dengan sabar, Mariana memeluk tubuh kecil nan rapuh itu ,sekali lagi ia menenangkan Mikha. “lanjutkan cerita mu,” timpal Mikha yang berada dipelukan Mariana. “Sebas Rios,kakek kami selalu memata-matai kelakukan cucu-cucunya ,hingga ia menemukan dirimu tak berdaya diatas ranjang –“ “Ranjang ?,satu-satunya tamu yang datang itu hanya kau .” Mariana menghela napas , “ Dengarkan penjelasan ku baik-baik,jangan memotong dulu.” Mikha hanya bisa nyengir sambil menyeka air mata yang membekas di pipi-nya. "tanpa sepengetahuan Sean, 4R bahkan cucu-cucu lain –nya,termasuk aku.Ia selalu ada cara untuk melihat dan mengontrol kami .Memiliki perusahaan teknologi canggih sangat mudah mengontrol kami , berbagai banyak produk yang ia hasilkan dalam bentuk unik membuat kita semua susah mengontrol ataupun meretas-nya .Sampai sekarang, tak satupun yang bisa menaklukannya. “ “ Ia melihat semua-nya ?, termasuk kebejatan iblis itu ?” tanya Mikha lagi dan diangguk mantap oleh Mariana. “mau taruh dimana muka ku ,hua.” Tangis Mikha kembali pecah ,sesekali ia memukul kepalanya dengan tangan-nya bahkan wajahnya pun sangatlah merah. Mariana meringis pelan, “ Bukan kau saja, hampir ratusan kali aku tertangkap basah oleh Sebas ,melakukan hal yang sama .” Seketika Mikha terdiam dan menatap Mariana dengan tak percaya, “ aku tak ingin bertemu dengan kakek mu , harga diri ku benar-benar hancur .” dan Mariana hanya bisa tersenyum kecil. “yaampun, Keluarga ku !” teriak Mikha sambil menepuk jidatnya . Mariana hanya bisa menatap-nya datar . “ Nona ,kau hampir saja membunuh ku.” protes Omzet,tangan kanan Mariana sambil memegang d**a kirinya. “beberapa jam lagi kau akan bersama dengan keluarga mu, Sedangkan panti asuhan itu telah aku sabotase , Sean mengira gedung itu telah terjual.” “Terima kasih” ucap Mikha dengan sangat senang sontak ia menarik lengan kiri dan memeluk Mariana dengan sangat erat. “Untung saja saat ini umur ku masih muda,disaat tua nanti aku tak ingin berdekatan dengan mu.” seperti biasa Mikha hanya menyengir tak jelas . "aku sangat berhutang budi pada mu ,tanpa kau –“ Mariana menyela dengan cepat ,” kita sama-sama perempuan terlabih aku pernah berada diposisi mu . Sudah menjadi tugas ku untuk melindungi mu dari kebejatan dari salah satu 4R. Jangan sungkan, aku sudah mengangap mu adik dan mungkin menjadi keluarga resmi Rios.” Lagi dan lagi Mikha menahan kesal padahal berbagai pertanyaan sudah memenuhi otak-nya .Semua-nya buyar. “ Aku sangat bangga dan senang jika menjadi adik mu ,namun tidak menjadi –“ ia mengjeda dan merinding jika mengingat kelakukan Sean padanya . Perjalanan membutuhkan waktu dua hari dengan menaiki pesawat dan mobil untuk mengelabui Sean akhirnya mereka sampai di Toirving-dallas . "Welcome toirving-dallas,” ucap Omzet ketika turun dari mobil sambil menatap mansion putih milik Rios. Dengan senyum mengembang sambil menggenggam tangan ibu dele diikuti oleh adik-adiknya ,mereka turun dari mobil .Udara yang sangat dingin dengan pemandangan dikelilingi pegunungan membuat mereka tersenyum puas. Setiba di dalam bangunan klasik itu, dengan saling menatap dan senyum mengembang . "ayo kita bersihkan " teriak mereka bersama-sama dengan semangat,kecuali Omzet untuk keratusan kalinya ia terkejut ulah gadis kecil didepannya ini. “Tenangkan dirimu pak omelette.” Ucap Mikha membuat Omzet menghela napas. “ Aku harus kembali ke spanyol, tugas ku sudah selesai. Nona berpesan ia akan datang ketika suasana mulai membaik.” Jelas Omzet dan diangguk tanda mengerti oleh Mikha . “ Terima kasih pak -.” Dengan panas omzet menyela, “ Namaku adalah Omzet,aku harap kau mengingat-nya.” Jelas Omzet dan iapun pergi dengan melangkah dengan sangat cepat,sebelum dirinya terkena serangan jantung ataupun stroke . “dadah,” Mikha melambaikan tangan pada mobil yang sudah berjalan menjauh . Membutuhkan waktu seharian dengan tenaga lima puluh delapan orang mereka berhasil membersihkan setengah Mansion itu. “makanan malam telah siap .”ucap ramah salah satu pelayan yang ditugaskan di Mansion itu. Dengan semangat mereka semua berlari ke meja makan yang sangat panjang . “Ayo,makan bersama kami .” ajak Mikha dengan lembut membuat kelima pelayan tersebut tersenyum . “ setelah selesai makan bersihkan tubuh kalian dan tidur ya .” ucap Mikha sedikit berteriak agar didengar adik-adiknya. “Baik kakak,tapi pekerjaan kita belum selesai .” ucap mereka serempak. “ Tubuh kita perlu beristirahat ,lagi pula besok masih ada waktu untuk membersihkan mansion ini . “ jelas Mikha ,semua adik-adiknya mengerti . Cuaca sangatlah dingin, Mikha menatap salju turun dari jendela kamar-nya ,di jam sebelas malam ia yakin semua keluarga-nya teridur pulas. Pelan-pelan ia membuka pintu balkon . Angin menerobos masuk kedalam kamar-nya. Memakai setelan piyama berbahan satin tanpa alas kaki ia berdiri dan menatap langit gelap dari balkon kamar-nya .lelah dan capek itulah yang ia rasakan ,namun ia tak bisa menutup mata semua kejadian mengerikan itu selalu mengusik pikirannya. “Aku lelah, semoga saja aku cepat tertidur dengan bantuan angin.”bisiknya . Satu minggu kemudian, Mikha tersenyum bahagia, betah dan melakukan kegiatan yang ia suka sangatlah menyenangkan. Penduduk di sekitar mansion sangatlah ramah dan baik, ia dan keluarga-nya sangatlah betah. “apa semuanya sudah beres?.” tanya Ibu dele menatap aku dan adik-adik ku secara bergantian. “ Sudah bu.” Jawab kami serempak . Hari ini Mariana berkunjung, dan seperti readers ketahui seluruh mansion dipenuhi oleh hiasan kecil,bahkan berbagai makanan pun telah di hidangkan. “Nak.” Panggil ibu Dele, dari raut wajah cemas .Mikha sangat yakin ibu-nya telah mencemaskan dirinya . “aku baik-baik saja bu, Mariana sangat baik.” Jelas Mikha membuat kecemasan ibunya mulai meluntur . Aku beruntung memiliki ibu sepertinya, setelah memberi tahu apa yang terjadi,dengan tegar ia terus menguatkan ku,walau aku tahu ia sangat terluka. Mengingat ucapan-nya tiga hari yang lalu membuat ku tetap tegar dan sabar. “jangan biarkan amarah dan benci memasuki hati mu,nak. Ketika seseoang memperlakukan tidak layak jangan kau balaskan dengan kembali menyakiti-nya. Cukup berpasrah dan bersabar,semua ada jalannya. Anggap ini adalah cobaan.Semua pasti berlalu.” “Hidup baru dan semangat baru” cicit ku. Di lain tempat ,Sean sibuk mencari jalan kumuh-nya.Sudah seminggu ia tak berhasil menemukannya .Kemarahan dan pelampiasan akan selalu ia lakukan ketika frustasi tidak mendapatkan apa yang ia inginkan. Semua anak-anak buahnya tunduk dan pasrah menunggu ajal menjemput, termasuk 4 R yang hanya bisa diam . " Menjauhlah dari Sean Rios, pria itu sangat menyeramkam. Lihatlah akibat kegilaan-nya puluhan anak buah nya mati “ ucap Sam kepada 4R, ia menatap ngeri pada tumpukan mayat dilantai bawah . " Jangan ganggu aku !." ucap Sean dengan tegas menatap tajam pada sepupunya,Sam. " Kakak ipar, apa kau sedang patah hati?" Tanya Marlon Teixeria yang muncul tiba-tiba . Dengan santai ia mendaratkan b****g-nya pada kursi kesayangan yang ada di basecame R. “ Jangan memancing ku ,sialan.” Marlon hanya bisa tersenyum. “ditinggal atau diputuskan akan membuat pria menjadi gila, inilah contohnya.” Celetuk Marlon lagi. Sam hanya bisa meringis Sedangkan 4R lainnya hanya diam dan menatap seru layaknya menonton drama alay ,pertikaian antara adik dan kakak ipar. “untung saja kau suami dari adikku,jika tidak mungkin kau sudah habis ditangan ku.” Seperti biasa Marlon berpura-pura takut dan terus memancing emosi dari Sean. “ Sudahlah. Ayo kita ke club saja .” ajak Marron membuat yang lainnya berdiri kecuali Sean dan Marlon. “ kau harus ikut Sean, dan kau juga.” Tunjuk Sam pada Marlon yang akan kabur . “ Aku tak ingin ketempat laknat itu,bertobatlah kalian.” Nasehat Marlon membuat keempat pria itu hanya bisa tersenyum sinis. “ Bilang saja kau takut pada istrimu .” ucap Sean dengan sinis. “Kakak ipar seharusnya kau bangga mendapatkan adik ipar seperti ku.” “Membuang waktu ku saja.” Timpal Marron dan keluar dari gedung basecamp dikuti oleh 4R lainnya. Marlon tersenyum puas,namun senyumnya pudar begitu saja ketika 4R menyuruh puluhan jalang untuk menempel padanya. "Jangan dekati aku,mundur !" titah Marlon kepada puluhan jalang yang akan mendekatinya. Sean tersenyum puas,setidaknya mood-nya mulai membaik. "Cukup, jangan dekati dia,bisa-bisa wajah nya bonyok .” titah Sean pada puluhan jalang itu ,tangannya menarik beberapa gepok dollar yang akan ia berikan pada puluhan jalang itu. “Syukurlah,” ucap Marlon sambil menyeka keringat. Keempat pria itu tertawa terbahak-bahak melihat raut wajah cemas dari seorang Marlon Teixeira,sangatlah langkah. Terdiam beberapa detik, " Kakak ipar,kau beruntung memiliki adik ipar seperti ku kan?, sama sekali tidak terpancing dengan tubuh mereka."tanya Marlon dengan senyum miringnya. Sean menggeram"Aku tidak peduli, lebih baik aku membiarkan mu diperkosa oleh mereka." Marlon mengindik ngeri, membayangkan saja membuat bulu kuduknya naik. "Jika itu terjadi ,hal pertama yang dilakukan Mariana adalah memotong p***s suaminya , kedua mencari puluhan jalang yang memperkosa suami-nya untuk di bunuh ,dan terakhir aku yakin Marlon akan menangis sambil terkencing-kencing ketika Mariana menceraikanya."penjelasan Sam sangatlah panjang. jeda sejenak " para kakak ipar ku memang pemalu,termasuk Sean " ucap Marlon dengan senyum konyol yang dibuat-buat. “tutup mulut mu!.” Marlon Teixeira memang suka menggoda Sean,padahal baru beberapa menit lalu mood-nya membaik namun dalam hitungan detik moodnya benar benar hancur kembali. "sir .” panggil tangan kanan Sean dengan sangat sopan.Pria berkepala botak itu selalu muncul secara tiba-tiba. "katakan" jawab sean acuh sambil menyesap wine merah. Melirik kempat pria yang mengelilingi tuannya, dan- " saya sudah menemukannya. " ucap tangan kanan nya . Sean tersenyum,menaruh gelas kosong itu dengan perlahan. "langsung kesana, " titah sean ,meninggalkan keempat pria yang terus manatapnya heran. "mau kemana kau,kakak ipar !" panggilan Marlon pun tak ia idahkan,terus berjalan meninggalkan keempat pria yang terlihat bengong. "Sial,seharus nya aku tidak pergi ketempat terkutuk ini,aku pulang ." ucap marlon namun ketiga kakak iparnya kembali menahan dirinya. " duduk.”titah ketiganya. "aku harus pulang,istri ku pasti mencari suami tampannya ini." tegas marlon. " duduk atau kami pecat sebagai adik ipar!" tegas 4R. "Tanpa kalian pecat pun, aku berhasil memilikinya." ucapan yang keluar dari mulut Marlon Teixeira memang untuk selalu memancing 4R. “ Jangan pernah membuat adik ku lelah.” Titah Rafael yang menahan kesal. “Aku tak bisa, kalian sangat tahu obsesi ku pada tubuh dan semua yang ada pada dirinya, aku pergi.” sebelum wajah tampannya akan bonyok di pukul massa,Marlon tergesa gesa pergi meninggalkan mereka. Sedangkan Sean tengah menahan kesal mengetahui Mariana membantu jalang kumuh itu kabur dan menyembunyikannya di Mansion milik kakek buyutnya. “Akan kuhukum kau Mariana ,” ucap Sean, frustasi. Perjalanan membutuhkan waktu yang sangat panjang, setibanya di sana ia langsung menaiki helikopter menuju mansion milik buyutnya. Jam menunjukkan pukul tiga subuh,dengan sangat hati-hati ia masuk kedalam melalui ruang rahasia. mengendap ngendap ,mencari jalang kumuhnya di setiap puluhan kamar seperti pencuri . “Ketemu. “mematap jalangnya tertidur pulas, dengan cepat ia membius dan membawanya pergi begitu saja. “Tidurlah dengan nyenyak hingga besok, namun seterusnya kau akan selalu terjaga.” Bisik Sean menatap wajah Mikha yang berada dalam gendongannya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN