Kali ini Anin benar -benar pasrah. Setelah birahinya juga mendapatkan kepuasan. Anin hanya bisa menurut pada Mathew. Jauh dari lubuk hati Anin yang paling dalam, ia masih sangat mencintai dan sayang pada Mathew. Ini semua hanya keadaan saja. Kondisi dimana ia belum bisa menerima kenyataan bahwa mathew akan menjadi kakak tirinya. Anin hanya takut, Mathew beubah, atau Anin takut ia tak lagi bisa dipuaskan oleh Mathew. Karena mau tidak mau mereka harus memutuskan hubungan mereka dan berpisah. Anin harus mengalah demi Richi, Papanya.
Masih jelas ada diingatan Anin tentang keseruan semalam yang ia dengar dari daun pintu. Bagaimana Papanya begitu kuat dan terus meracau membuat Tesa terus mendesah kenikmatan. Tidak jauh dengan apa yang saat ini Anin lakukan bersama Mathew. Mereka sama -sama butu
