Maurel memandang wajah Zavian yang tertidur dengan lelap. Tampak sekali dia tidak merasa menyesal sudah melakukan hal itu dengannya. Dia justru merasa tenang dan bahagia.
Maurel tidak seperti itu. Dia begitu menyesal dan merasa terhina dengan apa yang sudah dia lakukan. Dia memang sudah tidak suci lagi, tapi itu karena paksaan. Namun, saat ini ... dia melakukannya karena sukarela. Sesuatu hal yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.
Harga dirinya terasa hancur, dirinya merasa kotor dan tak punya muka di hadapan dunia. Mentalnya rusak atas apa yang sudah dia perbuat dengan suami orang.
Dengan semua perasaan itu, dia pun ke kamar mandi dan membilas tubuhnya yang terasa begitu kotor. Dia menggosok tubuhnya dengan begitu keras, seakan ada kotoran tebal yang harus dia buang secepatnya. Ta
