BAB 49: THE DISAPPOINTMENT

1898 Kata

Fathan kelu. Kedua netranya menatap semua hidangan di atas meja. Sup oyong dan bihun, nila bumbu pesmol, perkedel jagung, dan sambal terasi. Kane duduk di sampingnya setelah mengambil nasi dari wadah penghangat yang diletakkan di meja dapur. Sang putra mengulurkan tangan, mengambil selembar tisu, mengusap wajah Fathan yang dialiri air mata. “Ha-ah?” “Iya, kesukaan Ayah. Yang ga bosan-bosan Ayah minta ke Mama dulu. Kane yang bosan karena menunya ini terus.” “Ah?” “Megi. Megi yang masak. Istrinya Gary. Yang satu badannya gede, yang satu kecil. Gary manggil Megi monyet, Megi manggil Gary gorila. Pasangan ga bener banget emang!” Fathan malah tertawa. “O-oh,” ujarnya menatap Megi yang tersenyum hangat seraya meletakkan air putih hangat untuk Fathan. “Sama-sama Ayah. Makan yang banyak ya?

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN