Tak ada ciuman, meski ingin. Kane tak mahfum dengan posisi kamera-kamera keamanan di gedung itu. “Li?” “Apa Mas?” “Pengen cium.” Lian tergelak lagi. Entah sudah yang keberapa kali. Pelukan itu akhirnya terurai, meski belum terlepas sama sekali. Keduanya masih saling menatap lekat. “Lian belum ngucapin selamat ke Helio, Mas.” “Oh. Yuk balik ke ballroom?” “Iya.” Keduanya melanjutkan langkah, kali ini tak terburu-buru. Jemari mereka saling bertaut, mesra. Langkah Lian melambat saat memasuki tempat perhelatan, adalah Katya yang balas menatapnya di depan sana. Kane merasakan perubahan itu, ia melepaskan genggaman mereka, merangkul Lian di pinggang. “Ne? Lian?” sapa Atep hangat. Kane berpelukan singkat dengan Atep tanpa melepaskan rangkulannya pada Lian, lalu mengangguk pada Katya. K

