“Bunda … ayah mana? Jannah mau bertemu ayah, Bunda. Jannah kangen ayah.” Resa yang sudah menoleh ke arah sang putri, menatap anak itu dengan sorot mata redup. Sebanyak apa memori Jannah yang hilang? Jannah melupakan papanya, omanya. Apa Jannah juga lupa jika ayahnya pergi dari rumah? Jannah melupakan masa-masa sulit mereka? Resa mengalihkan pandangan mata pada sosok pria yang kini melangkah menjauh dari samping ranjang Jannah. Dia bisa melihat kecewa di wajah suaminya itu. Dengan satu tangan digendong, Aksa menghampiri teman dokternya, lalu keduanya berbincang. “Bunda ….” Suara rengekan Jannah mau tidak mau membuat Resa kembali menggulir bola matanya. “Ayah mana, Bunda?” Resa menelan salivanya. Apa yang harus dia katakan? Apa sebaiknya dia jujur? Mengingatkan Jannah jika mereka sudah t