Bab 55.

1898 Kata

Resa mendesah saat memeriksa kening dan leher Syifa. Sang putri masih demam. Menatap wajah putrinya, lalu mengusap pelan kepala anak itu. “Bunda … sakit.” Resa membungkuk mengecup kepala Syifa yang terasa panas di bibirnya. “Iya, Sayang. Sabar, ya. Nanti kita ke dokter.” Wanita itu kembali mengusap lembut kepala sang putri. Resa membenahi selimut yang membungkus tubuh Syifa, ketika anak itu bergerak. Syifa merubah posisi tidur menjadi miring ke arah sang bunda, lalu tangan kecilnya bergerak memeluk bundanya yang duduk di tepi ranjang. Resa menatap sedih sang putri. Belum lama Syifa deman, dan sekarang putrinya yang satu ini demam lagi. Perasaan takut tiba-tiba menyusup ke dalam hatinya. Apa yang sebenarnya terjadi pada putrinya? Apakah kesedihan Syifa mempengaruhi ketahanan tubuhnya,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN