Resa meregangkan tubuhnya yang pegal. Dia baru selesai membersihkan rumah. Akhirnya mereka pindah ke rumah kontrakan. Kedua putrinya sudah tertidur setelah kelelahan membantunya. Resa mengusap peluh di kening. Membuka mulut untuk memasukkan oksigen, kemudian menghentak karbondioksida keluar dari tempat yang sama. Wanita itu mengedarkan pandangan mata, lalu mengangguk. Senyum mengembang dengan sendirinya. Puas melihat hasil kerjanya bersama anak-anak. Sekarang rumah sudah terlihat jauh lebih bersih. Resa menepukkan kedua telapak tangan sebelum bergegas keluar rumah. Dia akan berbelanja di warung dekat rumah. Dia belum memasak untuk makan malam mereka. **** Aris masih berada di toko. Pria itu mengacak rambutnya kesal. “Kamu tidak salah hitung? Masa tiga hari cuma dapat uang segini?” Aris