“Yun, maaf, aku belum bisa berangkat kerja lagi. Sampai kapan, aku juga belum tahu.” “Memangnya Syifa kenapa, Mbak? Sakit apa?” tanya Wahyuni, mengingat alasan Resa tidak masuk kerja sebelumnya karena sang putri demam beberapa hari. “Leukemia.” “Apa? Mbak … tidak salah? Kok bisa kena Leukemia.” “Sudah takdir, Yun. Aku juga tidak tahu apa penyebabnya. Tapi, itu yang sekarang terjadi.” Resa terdengar begitu tenang saat menjawab Wahyuni. Dia bisa bicara dengan lancar tanpa ada air mata. Tentu saja tenang itu adalah hasil usaha keras Resa untuk terlihat baik-baik saja. Karena jika ada yang bisa melihat seperti apa hatinya saat ini, mereka tidak akan sanggup melihatnya. Hancur berkeping-keping. “Trus … sekarang gimana?” tanya panik Wahyuni. “Dokter bilang dia harus segera menjalani kemote