Dari belakang, Juan mendekatkan wajahnya ke telinga Magika, nafasnya hangat menyentuh kulitnya. Dengan suara rendah penuh godaan, Juan berbisik, "Olahraga malam yuk." Wajah Magika langsung memerah mendengar ajakan Juan. Ia merasa jantungnya berdegup kencang, tetapi ia hanya bisa membisu. Juan terkekeh pelan, menikmati reaksi istrinya. “Kenapa diam?” Magika akhirnya berusaha keras menelan salivanya yang terasa tersangkut di tenggorokan, lalu dengan suara pelan, ia bertanya, “Maksud olahraga malam itu apa ya, Mas?” Magika sebenarnya mengerti arti olahraga malam yang dimaksud Juan. Tapi ia memilih pura-pura tak mengerti. Juan tak langsung menjawab. Sebagai gantinya, ia memberikan kode dengan senyuman dan tatapan yang sulit diartikan. Tatapan itu membuat jantung Magika semakin berdetak leb

