"Tante ingat, tante mau bilang kalau Mas Heri baru saja telepon tante.. dia minta tante untuk datang Alan. Ini bagaimana caranya tante nolak yah?" Ucap Lidia seraya menggigit ujung kuku ibu jarinya, ada rasa cemas bergelayut memenuhi hatinya. Dia tidak ingin bertemu dengan Heri, karena dia tidak ingin kekerasan itu terulang lagi. Alan masih terdiam sambil menatap ke arah tiga sahabat satu gengnya tersebut. Mencoba mencari solusi, agar Lidia Natalia bisa lepas dari genggaman Heri. Tapi ketiga temannya itu menggelengkan kepalanya. Tidak mendapatkan solusi sama sekali. Kecuali Deden, pria itu sibuk mengorek lubang telinganya. "Den, lo biasanya punya ide kan?" Tanya Arliand padanya. Tapi Deden malah memutar tubuhnya sengaja membelakangi ketiga sahabatnya. Mungkin karena selalu apes, dia engg