Ch-39

1225 Kata

Alan dan Arliand lebih dahulu sampai di kosan, kali ini Alan baik-baik saja karena hanya bermain satu ronde bersama Lidia Natalia. Beda dengan Arliand yang terkurung beberapa jam di dalam rumahnya. "Gimana? Servisnya? Bikin nagih kagak?" Tanya Alan seraya menahan gelak tawanya, melihat Arliand sejak tadi meringis memegangi pinggangnya. Pria itu terlihat cemberut dan tidak berniat menimpali pertanyaan sahabatnya tersebut. Alan sedikit bingung kenapa Arliand seperti itu, dia juga pernah kewalahan menghadapi Lidia, tapi tak separah Arliand. Alan duduk di karpet menunggu teman-temannya datang. Sedangkan Arliand terlihat berkeringat dingin, pria itu tiba-tiba berlari menuju ke dalam kamar mandi. Beberapa menit kemudian Andi dan Deden juga sudah sampai di rumah. Deden memegangi senjatanya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN