Leno masih tidak mau berhenti, ketika Lidia mendorong d**a bidangnya, pria itu malah semakin ingin berlama-lama di atas tubuhnya. "Leno? Sayang? Ahhhh.. ahhh.." Lidia mendesah, karena cepatnya Leno mendorong pinggulnya maju mundur. Pria muda itu sepertinya sengaja membuat Lidia Natalia agar terus melayaninya. Make up Lidia juga sudah berantakan karena Leno melumat bibirnya, wajahnya sejengkal pun tak luput dari ciuman bibirnya. Putra tirinya itu selalu memanjakan dirinya di atas ranjang. Tak hanya itu, Leno tetap memberikan nafkah padanya meski Lidia bilang masih punya uang untuk keperluan sehari-hari. Perhiasan juga selalu rutin Leno belikan untuknya, karena Lidia tak pernah mau meminta. "Leno, sayang.. mamah mau berangkat.. akhhh.. sudah ya.. nanti malam lagi.. emhh.. awh.. Leno!" Li