Alan, dan Andi pulang ke kosan bersamaan. Keduanya mendorong motor mereka masuk ke beranda rumah. Arliand datang setelah beberapa menit kemudian. "Kalian nggak pergi sama Deden?" Tanyanya pada Andi, juga Alan. Keduanya menggelengkan kepalanya. Andi ingat terakhir kali dia meninggalkan sahabatnya tersebut dengan sebotol obat serangga. Wajah cerahnya berubah pucat secepat kilat! "Astaga! Braaakkk! Den! Deden!" Andi menerobos daun pintu rumah tersebut. Dia mengguncangkan bahu Deden yang sedang berbaring di atas tempat tidur. "Den! Bangun! Jangan mati! Den! Gue tahu gue salah! Gue mohon jangan mati sekarang! Den!" Ujarnya seraya menyeka air matanya yang mulai membasahi kedua pipinya menggunakan ujung kaos Deden di depannya. "Srooottt! Sialan apek! Lu mati kagak mandi Den? Mana hutang elu b