Part 32. Ngobrol Bareng Mama

1838 Kata

Aku dan kebodohanku. Setelah otak ku kembali berfungsi, aku bisa melihat dengan jelas sekarang. Hesa memang tidak seperti yang kukenal, dan dia bukan cowok yang baik untuk kudekati. Maksudku, aku terlalu takut untuk mendapati hal-hal tak terduga yang bisa Hesa lakukan di kemudian hari, jika aku masih dekat dengannya. Jangan salah paham. Dekat di sini hanyalah sekedar melanjutkan rutinitas belajar bersama kami sambil diselingi obrolan ringan. Tidak lebih dari itu, karena aku masih sangat mengingat bahwa dia sudah menolakku. Beberapa kali Hesa mengajakku belajar bersama, tapi aku tolak dengan berbagai macam alasan. Aku tahu dia kecewa. Aku bisa melihatnya dengan jelas dari pancaran matanya. Tapi aku sudah memutuskan untuk menjauh dari Hesa. Dengan menjauh, aku bisa menyelamatkan hatiku dari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN