"Lukas!" seru Liza kepada suaminya yang tengah mencengkram kuat kerah kaos polo Aldrick, menampilkan semburar raut marah. Liza dan Jena lantas berhambur mengambil posisi di sisi suami masing-masing. "Kumohon lepaskan, Luk. Di sini tempat umum." Kali ini Liza memohon kepada sang suami untuk segera melerai cengkraman. "Kau dengar istrimu, Luk. Lagipula, aku tidak mengerti kenapa kau sampai mencengkram kerahku? Aku hanya menyapamu." Seperti biasa, Aldrick yang memang memiliki perangai tenang dan dingin hanya membalas dengan ucapan tenang tanpa tersulut emosi. "Dasar manipulatif!" sentak Lukas seraya menggertakkan giginya, tak mengindahkan seruan sang istri. Woah, Ini gila! Aldrick pasti telah menyulut emosi Lukas, tapi apa? Hmm ... aku harus mencari tahu. Tak ikut melerai, Jena malah be

