-Tidakkah kamu melihatnya? Aku yang tetap melangkah ke arahmu dengan duri-duri di kakiku.-
***
Seharusnya Aurora tahu saat malam kemarin Angkasa menegaskan ultimatum kepadanya agar tak terlalu berharap, artinya cowok itu sungguh-sungguh tak akan memberikan hati untuk Aurora. Gunung es itu tak akan mencair meski dia datangkan sepuluh matahari sekalipun. Hati Angkasa terlalu keras, namun Aurora juga terlalu bebal untuk memahami tipisnya kesempatan. Nyatanya ia masih berusaha meruntuhkan tembok kokoh itu.
Angkasa mengaku pernah menjatuhkan hati kepada Aurora, bukankah itu kabar gembira? Meskipun dicubit fakta bahwa cowok itu tak lagi mencintainya, namun gadis pemilik senyum tipis itu memilih untuk melihat dari satu sisi, perihal Angkasa yang pernah berlabuh meski cuma sebentar. Aurora
