-Pergi sulit. Bertahan sakit.- *** Pening. Aurora membuka matanya yang terasa berat dan seketika ia merasa kepalanya berdenyut. Dengan gerakan lambat gadis itu bangun mendudukkan tubuh lemasnya di tempat tidur lalu mengurut pelipis agar mengurangi rasa pusing. Semalaman dia menangis dan hampir tidak bisa tidur, tahu-tahu Aurora terlelap saat jarum jam mengarah ke angka setengah empat. Dan sekarang pukul enam lewat. Ternyata Aurora cuma tidur kurang dari tiga jam. Aurora membuka gorden kamarnya dengan lunglai. Cewek itu sempat berdiri lama menatap ke langit yang sudah biru menyilau. Hangat, kontras dengan suasana kelabu di hatinya pagi ini. Malam tadi Angkasa mengantarnya pulang. Lelaki itu tidak berkata apa-apa di sepanjang perjalanan. Membiarkan Aurora yang masih tidak bisa berhen