-Ini tentang luka, yang seharusnya sembuh sedari lama namun sakitnya tak kunjung mereda, malah semakin terasa.- *** Aurora merebahkan kepala dengan lunglai di meja makan. Mata redupnya memperhatikan embun air yang timbul di gelas berisi cokelat dingin yang ia buat satu jam lalu. Dengan gerakan pelan Aurora menyeka embun-embun itu menggunakan ibu jari. Gerakan itu terhenti ketika hazelnya melirik pada pergelangan tangan yang kini sudah tak mulus, terlihat beberapa sayatan tipis disana. Akhir-akhir ini bukan cuma mimpi buruk yang mendatanginya, dia bahkan mengalami delusi. Sosok penculik yang dulu menyekapnya suka tiba-tiba hadir dengan wajah seram dan palu di tangannya serta menyeringai kepada Aurora. Ingatan masa kelam Aurora bahkan seolah tereka ulang saat dia nyaris mati di tempat