Kalau memang harus, kita gantian peran. Gue ngejar lo, lo sakitin gue. —Angkasa *** Pulang sekolah sekarang terasa bagai mengangkat semua beban hidup Angkasa. Sebahagia itu hatinya saat mendengar suara bel tanda berakhirnya pelajaran. Karena selang tiga detik, cowok itu sudah berdiri mengantongi tasnya untuk melangkah keluar, paling awal. Lalu dengan bersiul dia menengok ke kelas Aurora. Beruntung sekali kelas sebelah ternyata belum bubar. Angkasa menyender di salah satu tiang koridor dengan tangan terlipat menunggu gadis bersurai panjang itu keluar kelas. Tidak perlu menunggu sampai satu menit karena beberapa detik kemudian pintu kelas itu terbuka dan isinya berhamburan bagai anak lebah yang baru keluar sarang. Punggung Angkasa segera menegak menyambut, tetapi senyum secerah bulan