-Kita payungin dia ketika hujan, tapi dia payungin orang lain. Dan kita sendiri malah kehujanan. Sakit sendirian.- *** "Aurora Cinder Nuraga." Aurora berkedip-kedip tersadar kemudian mengedarkan pandangan matanya bergantian pada Vivian, Agum, dan juga Juned yang melingkar di sekitar meja dan memandang aneh padanya. "Hah? Gimana gimana?" Dia memperbaiki letak kursinya agar sedikit maju. Vivian yang pertama menempelkan punggung tangannya ke kening Aurora, lalu disusul Agum, kemudian Juned juga ikut-ikutan. Lalu mereka bertiga berpandangan bingung sambil menggeleng tak mengerti. "Lo disuruh bayar utang negara apa gimana, sih? Kayaknya beban hidup lo beraaat banget gue lihat-lihat," tukas Vivian heran. "Hah? Masa?" "Tuh tuh! Kayak orang blo'on ih, Roraa!" Vivian malah merengek iba m