-Pada hakikatnya manusia memang tidak bisa menerima fakta menyakitkan.- *** Aurora bersandar lunglai ke jok belakang sambil beberapa kali menghembuskan nafas panjang. Hatinya antara ikhlas dan tidak harus ikut liburan ke Pangandaran Sabtu pagi ini. "Gue nggak usah ikut aja bisa nggak, sih?" Vivian yang baru saja masuk ke mobil langsung melotot galak. "Karena Angkasa nggak ikut juga?" tanyanya sinis. Dibalas dengan anggukan nelangsa Aurora. Vivian mendengus bete. "Tau nggak sih, Rora. Kalau lo terus-terusan pengen bareng Angkasa melulu, yang ada lo jadi stress. Dia kan koala berkedok manusia. Masa libur empat hari hanya diisi dengan rebahan." Mobil yang disetir oleh Juned perlahan melaju. Agum yang duduk di samping kursi kemudi mengangguk setuju dengan ucapan Vivian. Cowok itu menoleh k