Salman melihat jam di tangannya. Sudah lima menit dia menunggu Cindy di dekat pos satpam. “Nunggu sapa, Mas?” tanya Pak Supri yang baru saja patroli. “Teman, Pak,” jawab Salman. Tidak lupa dia menyunggingkan senyum. “Wah, Mas Salman sekarang sudah punya teman dekat ya? Syukurlah! Yang kemarin di acaranya Mbak Sheila sama Pak Arjuna itu? Cantik, Mas.” Pak Supri mengangkat dua jempolnya. “Mas Salman pinter cari jodoh.” Salman gelagapan. “Bukan, Pak.” Pria itu menggeleng keras. “Lho, bukan ya? Bukannya kemarin Mas Salman bareng sama dia? Siapa namanya? Dina! Pak Supri kira yang itu pacarnya.” Satpam paruh baya itu mendadak tidak enak hati. Salman meringis. Dia mendadak merasa sangat bersalah pada Cindy. Gadis itu pasti sakit hati melihatnya bersama Dina, anak marketing yang terkenal itu