Rasa kesal Sheila masih merajai hatinya. Suasana hati wanita hamil itu sangat buruk. Sheila lebih banyak diam dan bermain dengan ponselnya atau menonton Netflix. Namanya juga sedang hamil. Hormonnya sedang tidak stabil. Dan kebetulan saja, hormon wanitanya yang meronta-ronta ingin selalu dipuaskan.
Sebenarnya, Sheila tahu kalau –untuk kasusnya- berhubungan badan saat hamil ini memberi efek pada sang calon bayi. Fleknya selalu keluar meski tidak banyak. Sheila juga menyadari kalau suaminya mungkin sedang menjaga kesehatannya dan sang janin. Namun, dasar noronnya saja yang terlalu tinggi, Sheila jadi terus marah seharian.
“Ada apa lagi??” Suara Haris terdengar berat dan capek. “Bukannya kamu sedang di Lombok besenang-senang? Kenapa menelponku terus?”
“Apa kau terganggu dengan teleponku??”
