Suasana hati Salman tidak baik sejak semalam. Pesan yang dia kirim ke Cindy belum dibaca sampai sekarang. Entah apa yang dilakukan gadis itu hingga tidak punya waktu untuk membaca apalagi membalas pesannya. "Sial!!" Salman meletakkan sendoknya dengan kasar. "Kamu kenapa?" tanya ayahnya. Salman menggeleng. "Tidak apa-apa, Yah." "Hmm. Makan yang baik. Jangan sampai suasana hatimu mempengaruhi meja makan." "Iya, Ayah." "Jadi kapan kau akan belanja seserahan? Jangan terus menunda. Kasihan Cindy kalau kau terus menggantung statusnya." Kali ini ibunya yang berucap. "Iya, Bu." Tidak ada yang bisa Salman ucapkan selain kata itu. Memangnya apa lagi? Toh sebenarnya dia tidak menginginkan pernikahan ini. "Jangan terus menolak takdir! Nanti hidupmu sendiri yang susah," tambah ibunya lagi. Sa