"Duh, gimana ini?" Alena merasa bimbang, karena dia berada dua pilihan, yaitu menolongnya atau membiarkannya. "Tolong atau tidak ya?" gumamnya sambil berpikir sejenak. "Kalau tidak ditolong, kasihan di sini tidak ada orang yang berjalan kaki selain aku, tapi kalau aku menolong dia ...." Alena melihat pria itu masih muda dan umurnya tidak jauh darinya. "Kalau aku menolong dia lalu ketahuan mas Ar, nanti dia bisa marah lagi dan aku ...." Alena menggelengkan kepalanya. "Sudahlah, lebih baik aku menolongnya dulu, nanti aku jelaskan semuanya ke dia sekalian sedikit merayu, pasti dia luluh juga kan." Alena tersenyum sendiri ketika dia harus melakukan hal sedikit memalukan tapi demi membujuk suaminya yang sedang marah, hanya itu cara satu-satunya tak ada cara lainnya. "Baiklah! Sekarang aku