Saat Alena sudah duduk di samping Arkana. Sejenak, keduanya terdiam dan Arkana terus menatap wajah Alena. Alena merasa canggung dan dia pun segera menunduk untuk menghindari tatapan Arkana. "Sayang! Kenapa kamu menunduk?" Tanya Arkana sambil meraih tangan Alena, lalu menggenggamnya. Alena pun perlahan mengangkat kepalanya dan dia melihat tatapan Arkana ke arahnya. "A-aku! Aku hanya lelah saja!" Jawabnya dengan suara terbata-bata dan telapak tangannya mulai terasa dingin. Membuat Arkana mengerenyitkan dahi. "Sayang! Tangan kamu dingin sekali? Aku bantu menghangatkannya, ya?" Ucapnya yang kemudian menggosok tangan Alena bahkan meniupnya dengan lembut. Membuat Alena merasa semakin bimbang dengan sikap Arkana yang terlalu banyak perubahannya dari sifat dia di masalalu. "Mas, tidak per