Rio sudah membeli bunga yang menurutnya lebih cantik dari pada bunga mawar, lalu dia pergi menjemput Clara ke rumahnya, sesuai dengan janji dia ke mamanya yang akan membawa Clara ke rumah. Sesampainya di rumah Clara, Rio mengetuk pintu. “Permisi,” ucapnya. Seorang pembantu datang untuk membuka pintu kepada Rio. “Maaf Mas, mau cari siapa?” tanya pembantunya Clara yang sebelumnya belum pernah mengenal Rio. “Mau menjemput Clara,” jawab Rio. “Oh, Non Clara, sebentar ya, saya panggilkan dulu,” ujarnya lalu pergi ke kamar Clara. Rio duduk di teras rumahnya Clara, tiba-tiba muncul Angga berjalan sendirian ke rumahnya Clara. “Ada lo di sini? Mau apa?” tanya Angga dengan tatapan tak suka. “Mau jemput Clara,” jawab Rio singkat. “Belum puas nyakitin dia?” nada ucapan Angga terdengar datar,