Pulang

3040 Kata

Setelah tujuh jam perjalanan, akhirnya Gita bisa menghirup udara malam kota Jakarta yang tampak cerah dengan langit penuh bintang-bintang. Gita tersenyum lebar, matanya berbinar memandangi setiap bangun-bangunan di sepanjang jalan. Terkadang dia akan mendongak hanya untuk melihat ke arah atas gedung-gedung pencakar langit atau papan reklame yang terlihat paling terang di antara lampu-lampu jalan di sekitarnya. "Ke rumah kakak kamunya besok aja ya, sudah malam. Nggak enak kalau bertamu malam-malam begini." Suara Bara dari samping menginterupsi Gita, sontak dia menolehkan kepalanya pada pria itu. "Kenapa?" tanya Gita, keningnya berkerut. "Bukankah kamu bilang kita akan langsung ke rumah kak Gina kalau sudah tiba di Jakarta?" Raut kecewa tergambar jelas di wajah Gita, dia yang sudah merindu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN