"Kau ingin pulang besok?" tanya Bara. Gita terdiam sesaat, kemudian mengangguk pelan. Ya, dia ingin sekali pulang. Banyak hal yang jadi alasan dia ingin cepat pulang ke Jakarta, terutama dia ingin sekali mengunjungi makam mendiang kedua orangtuanya di hari peringatan kematian orangtuanya lusa. "Kalau begitu ayo besok pulang," ucap Bara. "Tapi dengan satu syarat." "Syarat?" beo Gita, matanya bergerak liar seolah otaknya tengah mencerna ucapan yang keluar dari mulut Bara barusan. "Syarat apa?" Gita menatap Bara dengan alis mengkerut, heran kenapa Bara harus mengajukan syarat segala. Otak kecilnya mencoba menerka-nerka syarat seperti apa yang akan diminta oleh kekasihnya itu, Gita harap bukan syarat yang aneh-aneh. Bara menganggukkan kepala, tersenyum penuh arti dengan kedua alisnya turun