Keputusan

2800 Kata

Anggita berjalan tergesa-gesa menuju toilet di sebuah rumah sakit. Dia baru saja mengunjungi teman sosialitanya yang kebetulan baru menjalani operasi usus buntu. Namun, ketika akan pulang tiba-tiba saja panggilan alam itu datang tanpa bisa ditahan, dengan amat terpaksa dia memisahkan diri dari rombongan teman-temannya yang memilih untuk segera pulang ke kediaman masing-masing. Langkah Anggita kian cepat, seirama dengan napasnya yang memburu karena mati-matian menahan sesuatu yang sudah di ujung tanduk, bersiap menerobos keluar. "Pakai acara sakit perut segala, gara-gara makan seblak sultan nih. Jeng Shinta si pakai acara ngajakin makan seblak, jadinya sakit perut 'kan!" gerutu Anggita, kesal sendiri dan menyesal karena menerima ajakan teman sosialitanya untuk makan seblak sebelum ke sini.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN