Bara menghela napas panjang, badannya sakit semua karena harus mengangkat beban hidup yang berat. Maksudnya tubuh Gita yang beratnya mengalahkan beban hidup satu RT. Fix, Bara lebay. Tapi gimana nggak lebay, kalau ini pertama kalinya dia mengangkat beban yang cukup berat di punggungnya. Eh, ralat. Kedua kalinya. Kalau diingat-ingat lagi Bara dulu juga pernah menggendong Gita seperti ini. Ingatannya melayang pada sembilan tahun silam. Bara memperhatikan Rehan yang sedang mengempeskan ban sepeda butut bewarna pink. Di saat seluruh murid sedang mengikuti KBM jam terakhir, empat siswa nggak ada ahlak itu justru sedang mengerjai sepeda milik salah satu siswi. Lebih tepatnya sepeda milik Gita, cewek cupu yang mendapat julukan si mata empat di kelasnya. "Sudah belum?" tanya Sean, celingukan