“Ramai banget, Ra,” komentar Evan saat memarkirkan mobil yang dibawanya di kawasan bukit bintang. Amara hanya tersenyum. “Malam minggu, Mas.” Amara menengok ke belakang, “kalian keluar dulu sama tante Nita ya, om Damar sama om Nendra udah di dalam kok. Tante nanti nyusul sama om Evan,” ucap Amara pada ketiga keponakannya yang ikut mobilnya berserta Nita. Sementara kedua keponakannya yang lain ikut mobil Nendra yang sudah berangkat sejak sore tadi. “Mas, ayo. Kasihan mereka udah berharap banget mas Evan mau ngobrol lagi sama mereka. Mas Nendra sama Damar udah dapet tempat kok.” Evan menghela napas. Kemudian mendorong pintu di sisinya. Ia lantas memutar untuk membantu Amara. “Bisa naiknya?” Evan menatap tak yakin tangga di depan. “Aku gak yakin sih. Tapi coba aja deh.” “Aku angkat aja