“Sudah diurus administrasinya di bagian kepegawaian?” tanya ketua jurusannya pada Evan. “Belum, Pak. Nanti insya Allah saya urus secepatnya.” “Semoga sakinah. Langgeng sampai kakek nenek. Ayo, saya duluan.” “Aamiin. Terimakasih, Pak.” Evan kembali mengeratkan genggaman tangannya pada tangan Amara saat mereka berjalan ke ruangannya. Satu hal yang belum pernah Evan lakukan sebelumnya. Ia membuka pintu ruangan yang digunakannya bersama beberapa dosen lain, dan meminta Amara duduk di kursinya, sementara ia duduk dihadapannya. “Kok sepi. Yang lain masih ngajar?” “Iya. Bentar lagi juga pada selesai.” “Mas, kok jadi kebalik aku yang duduk di sini. Malu entar kalau ada dosen lain.” “Duduk aja. Habis berapa tadi?” “Jangan marah ya, Mas. Kemarin kan aku kasih DP separuh ke yang punya cateri