Evan dan Amara akhirnya ke rumah orang tua mereka dengan menggunakan motor Evan. Evan hanya jaga-jaga saja jika nanti ia merasa tak nyaman, maka ia bisa menghindar dengan mudah menggunakan motornya sendiri. “Ra, pinjam motornya Ra,” seru salah satu sepupu Amara yang sudah datang sejak subuh. “Itu Damar. Kerja di Jakarta,” bisik Amara pada suaminya. “Motor aku kan di sini.” “Dibawa Nyit-nyit sama Bulek ke Ngasem.” “Mas Damar mau kemana?” “Lempuyangan. Jemput Nendra.” “Mas Nendra cuti? Itu motornya Mas Evan.” “Pinjem gak apa-apa kan, Van?” “Pakai saja,” Evan menyerahkan kuncinya. “Kenalan dulu. Gue Damar, kakak sepupu Amara.” “Evan.” “Gue bawa sehelm-helm-nya, Ra.” “Sepupumu berapa?” “Banyak. Nanti aku kenalin satu-satu. Mas Damar kerja di Jakarta, keluarganya di Klaten, tapi ka