Hari sudah menjelang sore saat Nendra mengemasi laptop dan peralatannya menyudahi perkuliahan hari itu. Dia memiliki janji dengan Davina hari ini. Pagi tadi gadis itu sudah mengiriminya pesan yang dibalasnya singkat. Nendra mengecek ponselnya sambil berjalan menuju tempat parkir. Ada sebuah pesan dari Davina yang dikirimnya sekitar satu jam lalu. ‘Kak, selesai kuliah jam berapa? Kak Nendra mau ke rumah sakit dulu atau langsung ke rumah?’ Nendra terdiam. Ia menatap sepeda motornya dari kejauhan. Nendra masih kesal tentang si Zayn kemarin. Davina sama sekali tak memberinya penjelasan apapun dan tadi pagi ia meminta Nendra untuk ke rumahnya, dengan alasan koordinasi acara Robby besok. “Danendra, mau pulang?” Mia tiba-tiba muncul. Wajahnya terlihat lelah, tapi matanya sedikit berbinar. “I