Nendra tergesa memasuki rumah sakit tempatnya menyelesaikan pendidikan. Ia sudah terlambat lebih dari satu jam. Seharusnya, sebelum jam tujuh tadi ia sudah kembali. Hanya saja, karena dokter Abbas terbiasa hadir jam 7.30, ia sengaja mengaku harus masuk jam delapan. Dokter Rizzal sudah ada di ruangannya saat Nendra tiba. “Maaf, Dok.” “Kamu langsung ke poli, sampai jam dua belas. Jam satu sudah stand-by di ruang operasi,” potong dokter senior tersebut dengan cepat saat Nendra baru akan menjelaskan alasan keterlambatannya. “Baik, Dok,” Nendra segera menuju ruangan poli jantung sesuai perintah. Dia memang kerap menggantikan dokter Rizzal di poli jantung. “Kamu telat? Tumben,” tanya temannya yang sesama residen. “Iya. Ada urusan sedikit tadi di rumah sakit lama.” “Diapain sama dokter Riz