“Kamu itu cuma anak pungut!”
Davina tersentak kaget mengingat kalimat itu. Kalimat paling menyakitkan yang pernah didengarnya. Ia menghela napas dan mengambil air minum.
Setelahnya Davina tak bisa tidur lagi. Ia memilih membuka laptopnya dan membuka beberapa jurnal, Meski telah resmi bekerja sebagai dokter, Davina tetap memiliki semangat yang tinggi untuk belajar. Sesuatu yang membawa pencapaiannya hingga sejauh ini.
Ketika pertama kali dibawa ke rumah keluarga Atmaja, Davina kecil begitu kurus dan tak percaya diri. Tapi sorot matanya yang teduh membuatnya mudah diterima. Dia begitu cepat belajar dan sangat rajin. Hanya saja latar belakangnya yang berasal dari panti tanpa mengenal kedua orang tuanya masih kerap membuatnya minder hingga saat ini.
Nama Davina Kaira adalah nama pemberian
