Bab 47: Jangan Ngambek

1149 Kata

“Pak, Bapak lihat hape Ara?” Amara mengorek isi tasnya mencari ponselnya. “Bapak belum lihat kamu pegang hape dari berangkat tadi.” “Hah. Beneran? Apa ketinggalan?” Amara mengeluarkan isi tasnya ke atas pangkuannya kemudian menghela napas. “Sepertinya Ara sudah mulai ketularan Bapak Ibu suka lupa.” Ayahnya mencibir. “Mau telepon siapa? Evan?” “Enggak. Mas Evan lagi sibuk.” Ayahnya kemudian mengeluarkan ponselnya dan menghubungi menantunya. “Kamu masih sibuk, Van?” tanya Bapak setelah menjawab salam Evan, sengaja menyalakan load speaker agar putrinya bisa mendengarnya langsung. “Enggak, Pak. Ini sudah dalam perjalanan pulang.” “Oh iya? Syukurlah. Sudah sampai mana?” “Hampir Tugu, Pak.” “Turun Tugu atau Lempuyangan?” “Tugu, Pak.” “Tunggu di depan ya, Van, dekat lampu merah. Bapa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN