“Di sini gak apa-apa?” Nendra menghentikan kendaraannya di sebuah warung soto yang tak terlalu ramai. Sekarang jam makan siang, dan hampir semua tempat sudah ramai. Nendra sudah sempat berhenti di beberapa tempat, tapi Davina menolaknya hanya karena terlalu ramai untuknya. Ia tak pernah bisa masuk ke tempat yang begitu ramai, kecuali bersama Robby. Jika bersama Robby, Davina bisa lebih tenang meski banyak mata memandang mereka. Karena ia yakin kakaknya itu akan melindunginya. Tapi tidak jika dengan orang lain. “Tempatnya sederhana, gak apa-apa?” “Iya, di sini aja. Gak apa-apa,” Davina bersiap melepas sabuk pengamannya. Tempat itu memang sederhana, tapi terlihat bersih dan tidak terlalu penuh dengan manusia. Nendra memarkir mobilnya dengan sempurna. Ia mencari tempat yang tak terlalu