[Part 2] 28. Pengalihan Pasien

1185 Kata

Nendra masih terlelap saat ponselnya berbunyi nyaring. Semalam ia belajar hingga larut untuk mengikuti ujian. Sepekan ini, ia bahkan sudah meminta bagian pendaftaran poli agar mengurangi pasiennya agar ia memiliki waktu dan energi untuk mempersiapkan ujian masuknya. “Apa sih, Mar?” jawabnya kesal melihat nama Damar yang ternyata muncul. “Ngapain kamu? Baru bangun? Katanya mau lanjut spesialis jam segini baru bangun.” “Aku belajar sampai malam, dodol.” “Hahah,” terdengar suara Damar terbahak. “Eh gimana kemajuannya? Udah kamu tembak belum?” “Apasih brisik! Gak ada pengertiannya sodara lagi pusing.” “Kamu pusing mikirin ujian, mikirin gak bakal ketemu gebetan kamu itu, atau mikirin gak dapet gaji lagi karena lanjut sekolah?” “Semuanya,” Nendra duduk bersandar dengan ngenes. Tabungan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN