Davina turun dengan cepat dari mobil kakaknya. Ia sudah terlambat beberapa menit karena menunggu kakak angkatnya itu. Robby sudah mulai melarangnya menggunakan sepeda motor sendiri hari ini. Dan kedua orang tua mereka kali ini mendukungnya. Jadilah Davina terpaksa ikut mobil kakaknya tadi. Ia mentap kartu presensinya sambil menarik napas ngos-ngosan karena berlari dari tempat parkir hingga ke mesin presensi di lobby. Nendra yang kebetulan masih berada di area itu menatap heran Davina. “Kamu kenapa?” tanyanya melihat Davina tampak bersusah payah mengatur nafasnya. “Terlambat.” Nendra melirik jam tangannya. “Belum lama kok. Sabtu kemarin cuti?” “Iya.” “Bisa enggak kamu kabari aku kalau mau ambil cuti.” “Kenapa?” “Aku jadi terlambat pulang karena harus menghandle pasienmu yang banyak