Evan tadinya enggan mengajak Amara. Ia tak ingin istrinya itu bertemu dengan keluarga tirinya. Tapi Amara memaksa untuk ikut. “Mas, aku gak apa-apa. Aku ingin tunjukin sama mereka bahwa mereka gak bisa hancurin aku semudah itu.” Dan Evan hanya menghela napas. Amara pun ikut kehilangan keluarga. Anak mereka yang belum sempat terlahir melihat dunia. Kadang ia bertanya, jika ia saja masih merasakan kehilangan, bagaimana dengan Amara yang membawanya dalam kandungannya. Melihat putri kesayangannya ikut, Bapak dengan Ibu pun akhirnya ikut berangkat. Mereka tak ingin anak dan menantunya menghadapi semua itu hanya berdua saja. Bagaimana pun, kehadiran Bapak dan Ibu bisa menjadi peredam bagi Mita agar tak bicara semena-mena terutama pada Evan. Entah ditujukan padanya atau pada Evan, tapi Amara