Bab 104: Bu Dokter Cantik

1014 Kata

Dokter yang mengenakan nametag Davina itu mengikuti Amara dengan sedikit enggan. Ada sesuatu yang tampak berat membebani wajahnya. Di ruang rontgen, ia menyampaikan beberapa instruksi pada petugas dan menyerahkan sebuah clip board berisi catatan yang didapatnya dari Robby tadi. “Terimakasih, Dokter,” ucap Amara tulus hingga akhirnya membuat dokter cantik itu bisa tersenyum tipis. “Saya hanya menjalankan tugas, Bu.” “Saya juga tahu ini bukan tugas, Dokter.” Amara ditinggalkan di ruang tersebut bersama petugas. Davina melihat Evan terlihat begitu khawatir akan istrinya. “She’s fine,” ucap Davina. Evan mengangguk. Dia tahu Amara baik-baik saja. Yang ia khawatirkan adalah jika belum ada progress signifikan dari tulang kakinya yang patah yang membuatnya akan bergantung lebih lama pada kr

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN