“Kamu solat dimana tadi, Van?” tanya Bapak begitu sampai rumah mendapati Evan sudah berada di rumah. “Masjid, Pak. Shaf belakang,” jawab Evan enggan. Ia melirik Amara yang sedang duduk di meja makan sambil menyiangi buncis, seakan meminta pertanggungjawaban. Bapak hanya mengangguk paham. Biasanya mereka berangkat bersama ke masjid setiap kali menantunya itu di rumah. Tapi tadi pagi, Bapak menunggu sampai adzan hampir selesai Evan tak juga keluar kamar. Tadinya ia hendak mengetuk pintu kamar menantunya, tapi Ibu melarangnya. Salis datang mengantarkan dua cangkir kopi ke ruang makan dan kue kering di toples. “Monggoh, Pak, Mas,” Salis mempersilakan. “Kok cuma Bapak sama Mas Evan?” protes Amara. “Mbak Amara mau dibuatkan minum apa? Teh atau coklat?” tanya Salis. “Kopi.” “Kata Ibu gak