Amara sedang berkutat dengan tanamannya di balkon saat Evan masuk ke dalam apartemen. Evan meletakkan tas dan melepas sepatunya kemudian berdiri di pintu kaca menuju balkon. “Maaf, Mas, tanganku kotor,” ucap Amara. Evan hanya mengangguk. Dia berbalik acuh menuju kamar mandi. Amara yang menyadari wajah keruh suaminya segera merapikan peralatannya dan menyimpannya kembali. Ia kemudian mencuci tangannya dan memasak air untuk membuat teh. Begitu Evan keluar dari kamar mandi, dua cangkir teh dan beberapa potongan brownies sudah tersedia di meja di dekat sofa. Amara duduk di sofa sambil memainkan remote televisi. Laptopnya terlihat masih menyala di atas meja makan. “Laptopmu masih nyala,” Evan duduk di samping istrinya dan meraih cangkir tehnya. Wajahnya terlihat lebih segar setelah mandi.