“Kak Mi, Ala mau jalan-jalan. Mau makan es klim. Mau makan pelmen kapas. Ya, ya, yaaa ...” Kedua tangan Ara menangkup, matanya berkedip-kedip lucu. “Sama Kak Lan juga. Ya, ya, yaaaa?” “Ya sudah, Kak Mi panggil Kak Alan dulu, ya. Ara tunggu di sini. Jangan ke mana-mana.” “Ashiaap.” Ami tertawa. Setelah mendudukkan Ara di sofa, Ami langsung menyusuri tangga menuju kamar Alan. Di hari minggu ini, Alan sangat betah mengurung diri lama-lama di kamar. Tidak tahu persis apa yang dikerjakan anak itu. Tadi, pagi-pagi sekali daddy dan mommy-nya pergi ke Bandung. Ada anak dari relasi bisnis yang menikah. Ara ditinggal karena anak itu selalu rewel kalo perjalanan jauh. Ami mengetuk pintu dua kali. “Alan lagi sibuk?” Tidak menunggu lama, pintu terbuka. Menampilkan Alan dengan earphone yang melili