“Dira, tau–” “Nggak!” “Dira tau kal–” “Nggak!” “Jangan dipotong dulu,” ujar Ami agak sewot. “Dengerin Ami ngomong sampai selesai, bisa?” Nadira mengangguk malas-malasan sambil menikmati ice creamnya. “Dira tau nggak kalo Dira itu temen yang paling lama Ami punya? Waktu di SD sampai SMP, Ami juga punya temen, tapi nggak sampai awet kayak kita sekarang.” Nadira menoleh, masih dengan menikmati ice cream cornettonya. “Kenapa?” “Kata mereka, Ami cuma teman yang berguna saat mereka butuh. Tapi, kalau lagi nggak butuh, Ami disuruh jauh-jauh, mereka ilfiel temenan sama cewek bodoh.” “Sok pintar banget itu yang ngomong,” decih Nadira sinis. “Terus, kenapa lo mau-mau aja dimanfaatin sama mereka-mereka ini?” “Ya ... karena Ami pengen punya teman.” Setelah melahap cone ice creamnya sampai h